6 FAKTA AGAR RUMAH TANGGA TAK DIHADIRI ORANG KETIGA


6 fakta agar rumah tangga tidak dihadiri orang ketiga. Seseorang kebanyakan menginginkan untuk memiliki status berkelurga dengan berbagai alasan masing-masing.Namun, di era digital saat ini banyak kasus yang terjadi di sekitar kita tentang hadirnya orang ketiga dalam rumah tangga baik dari pihak suami maupun si istri.

orang ketiga dalam rumah tangga
Orang ketiga dalam rumah tangga.


Saya sendiri merasakan selalu berurusan dengan pihak ketiga. Entah bagaimana orang ketiga selalu hadir dalam hidup saya. Namun, memang saya selalu sadar pada saat tertentu untuk berhenti. Saat ini saya telah berjanji untuk menjaga hubungan berkeluarga tanpa adanya campur tangan pihak ketiga. Menjaga rumah tangga memang tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus ada keterlibatan dari kedua belah pihak. Tapi marilah untuk memulai dari diri kita sendiri.

Bosan

Susah menolak kemungkinan adanya rasa bosan dalam kehidupan rumah tangga.Sebab rasa bosan itu manusiawi.Namun,pada saat perasaan itu muncul,sebaiknya setiap pasangan mengingat kembali apa saja hal yang membuat kita dan pasangan saling mengikatkan diri dalam sebuah perkawinan.Karena rasa bosan bisa datang akibat berbagai hal,baik dari pasangan itu sendiri maupun yang datang dari luar.

Kurangnya komunikasi/saling terbuka

Bagaimanapun dan apapun alasanya komunikasi dan keterbukaan merupakan hal dasar dalam membina rumah tangga/sebuah hubungan.Untuk itu kita harus bisa mengalahkan ego masing-masing.contohnya suami yang igin menang sendiri,atau istri yang terlalu banyak menuntut.Sebenarnya keberhasilan berkomunikasi sangat tergantung pada komitmen bersama pada setiap pasangan.Jika salah satunya harus mengalah terus,tentu tidak adil.Jadi semua harus terbuka dan jelas masalahnya.Seketika itu juga harus dicari jalan keluarnya,jangan dibiarkan terlalu lama,jika menemui kebuntuan,tidak ada salahnya meminta bantuan puhak ketiga,contohnya profesional konsultan perkawinan.

Seks yang monoton

Mungkin masalah seks hanya (30%) yang memicu permasalahan dalam rumah tangga,justru faktor terbesarnya masalah komunikasi,namun bukan berarti  hubungan seks tidak berpengaruh,karena tetap bagi pasangan usia produktif,yang masih memiliki vitalitas tinggi.Seks menempati dimensi relasi,yaitu seks dapat sebagai pengikat yang mempererat hubungan batin suami istri.Jadi cobalah variasi baru dengan pasangan.

Rutinitas sehari-hari yang tidak bisa ditangani dengan baik

Kadang karena suami/istri bekerja,banyak yang tidak bisa dimenej dengan baik,itu bisa memicu rengangnya hubungan dan miskomunikasi.Bahkan terkadang dengan masalah seorang istri
yang terlalu disibukan urusan rumah tangga dan anak menjadikan kurangnya rasa perhatian kepada suami.Jadi mulai sekarang coba kita tata kembali jadwal rutinitas sehari-hari dengan baik.Sesekali ajak pasangan kita pada hal-hal yang bersifat rekreasi agar hidup terasa lebih bergairah.

Usia

Dengan usia yang terus merambat,tak dapat disangkal ,seiring terus melemahnya fisik kita,kemampuan seksual seseorang menurun.Menurut berbagai sumber,pria mengalami perubahan penurunan respons organ seks dan waktu yang dibutuhkan untuk terangsang.Sementara bagi seorang perempuan,dampak seksual terutama di sebabkan penurunan produksi estrogen.Mereka merasakan perubahan organ reproduksi,berkurangnya lubrikasi pada vagina,berbagai masalah fisik seperti cepat lelah,kesulitan tidur,atau masalah emosi seperti terlalu sensutif dan menurunnya rasa percaya diri.Keluhan ini semakin terasa manakala memasuki masa pascamenopause.

Tak ada yang sempurna

Didunia ini tak ada yang sempurna.Yang ideal sekalipun belum tentu sempurna.Dulu saat kita mau menikah dengannya kita anggap bahwa pasangan kita adalah pasangan ideal,tak lebih karena kita melihatnya masih dengan penuh cinta.Namun jangan lupa bahwa kehidupan tak pernah lepas dari masalah.Begitu juga pasangan kita,tak pernah luput dari khilaf dan kekurangan.

Jangan biarkan masalah berlarut.Cobalah perbarui kemesraan,entah itu sekedar lewat pesan singkat yang romantis,perhatian yang tidak biasa dalam bentuk pujian,membelikan makanan kesukaanya,memberikan hadiah spesial pada saat ulang tahun perkawinan,melepon saat istirahat kerja sekedar menanyakan kabar,bisa membangkitkan kembali kehangatan hubungan.

Ingat selalu kalau ada niat yang tulus dari hati untuk memperbaiki kemesraan, percayalah problem masalah perkawinan dari orang ketiga bisa kita atasi.Percayalah dari tindakan-tindakan kecil penuh makna itulah pengertian dari masing-masing pasangan akan tumbuh. Kita lebih baik untuk fokus dalam mendidik anak.

Bila segala cara,dan upaya telah kita kerahkan,apapun keputusanya,sementara kita telah menyerahkan segala sesuatunya kepada Sang Maha Penentu,insya Allah,itulah yang terbaik untuk kita.
    

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Kerajaan Mataram Kuno Lengkap

Merpati Endemik Jenis Keter

JADWAL KEGIATAN RAIMUNA CABANG VI