Posts

Showing posts from August, 2015

Latihan Soal Kerajaan Hindu Budha

Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar! 1. Gaya patung India yang tinggi lurus mancung berasal dari .... a. India Selatan b. New Delhi c. India Utara d. Kalkuta e. Agra 2. Teori brahmana dikemukakan oleh .... a. Van Leur b. Kroom c. V.D.K. Bosch d. Scrikke e. Kuntjaraningrat 3. Upacara penobatan raja disebut .... a. Vratyastoma b. Castra c. Abhiseka d. Munya e. Kulapanjika 4. Tokoh yang mengatakan kontak hinduisme terjadi karena adanya larangan mencari emas ke Siberia sehingga orang India mencari ke Swarnadwipa adalah .... a. Van Leur b. Kroom c. Scrikke \ d. Bosch e. Coedes 5. Patung gaya gandhara berasal dari .... a. India Selatan b. Cina c. India Utara d. Thailand e. Pakistan 6. Proses akulturasi Indonesia – India berjalan secara .... a. damai b. perang c. alot d. bertentangan e. susah dan perang 7. Perubahan yang muncul akibat masuknya hinduisme adalah .... a. lahirnya kasta b. lahirnya kerajaan c. lahirnya kesukuan d. lahirnya sinkretisme bud

Kerajaan Medang Mataram

a. Pusat pemerintahan Pada masa pemerintahan Raja Wawa, diperkirakan ibu kota Mataram sempat dipindahkan ke Medang (925 M), tepatnya di sekitar daerah Purwodadi, Semarang. Kerajaan Mataram pada masa itu dikenal dengan sebutan Medang Kamulan, seperti tercantum dalam prasasti Canggal pada masa pemerintahan dinasti Sanjaya di Mataram Kuno yang menyebut kata-kata Medang i bhumi Mataram. Raja Wawa kemudian digantikan oleh menantunya, Mpu Sindok, yang memindahkan seluruh Kerajaan Medang ke Jawa Timur dan menyebut kerajaannya dengan nama Medang Mataram. Ibu kota kerajaan ini terletak di Watan Mas, sekitar muara Sungai Brantas. Alasan Mpu Sindok memindahkan Medang Mataram ke Jawa Timur adalah untuk menghindari bahaya gunung berapi, menjauhkan diri dari ancaman Sriwijaya, serta tanah di Jawa Timur lebih subur untuk pertanian dan baik pula untuk perdagangan. Dalam perkembangannya, wilayah Medang Mataram meliputi daerah Nganjuk sebelah barat, Pasuruan, Surabaya, dan Malang. b. Sumber sejarah