Tum-tum Si Kura Kepala Semangka Yang Eksotik nan Langka

sukses berternak - Batagur borneoensis merupakan jenis kura-kura air yang populasinya tersebar di Asia Tenggara (Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam hingga Indonesia). Karena daerah penyebarannya yang luas Kura jenis ini memiliki banyak nama diantaranya oleh masyarakat Kalimantan Timur meyebutnya kura Tum-tum atau Tuntong Laut atau Kura-kura Jidad Merah, Masyarakat Sumatera (Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang) menyebutnya Tuntung sedangkan dalam bahasa inggris Kura jenis ini disebut dengan Painted Batagur, Painted Terrapin, Saw-jawed Terrapin, atau Three-striped Batagur. Bahkan dalam istilah latin, kura jenis ini memiliki banyak nama Callagur borneoensis atau Emys borneoensis.

Tum-tum / Tuntong Laut merupakan spesies kura-kura full aquatic, yaitu jenis kura-kura yang dalam hidupnya lebih banyak beraktifitas didalam air dan hanya sesekali keluar kepermukaan air untuk berjemur (basking).  Padang mangrove atau muara menjadi tempat habitat dari Kura jenis ini, karena mereka menyukai habitat dengan air payau berlumpur.

Ciri Fisik Kura Tuntong Laut

  • Memiliki ukuran tubuh sedang, namun juga bisa tumbuh dengan ukuran yang besar.
  • Pada umumnya panjang karapas 500 mm bahkan bisa mencapai 1.000 mm.
  • Rahang atas bergerigi.
  • Pada kakinya terdapat perbedaan jumlah kuku/cakar yaitu kaki depan dengan lima cakar, sedangkan kaki belakang hanya memiliki empat cakar.
  • Punggung berwarna cokelat muda kehijau-hijauan terdapat bercak-bercak yang tersusun sebagai tiga garis hitam memanjang di tengah keping kostal dan vertebral. Namun ada pula yang hampir seluruh punggungnya berwarna kehitaman.

Perbedaan Jenis Kelamin Kura Tum-tum / Tuntong Laut

  • Jantan akan mempunyai kepala berwarna putih dengan garis berwarna merah menyala dari ujung moncong hingga kebagian belakang kantung mata, selain itu karapaks jantan juga mempunyai lebih banyak corak berwarna hitam dengan warna dasar abu-abu, sedangkan betina mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dengan warna keseluruhan coklat ke abu-abuan.
  • Pada Tum-tum jantan terdapat 3 buah garis yang tersusun secara vertikal di atas karapaks/tempurungnya, sedangkan untuk betina pada umumnya corak garis tersebut agak memudar.
  • Betina pada umumnya mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan pejantannya. Panjang tubuh Kura Tutong betina mencapai 60 cm sedangkan jantan rata-rata panjang tubuhnya 30-40 cm. Dengan demikian Kura Tutong Laut betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari Kura Tutong Laut jantan.

Makanan di Alam Liar dan Penangkaran

Pada umumnya Tum-tum merupakan hewan herbivora. Buah bajau, tunas, rumput dan tumbuhan liar yang hidup disekitar sungai merupakan makanan utama nya namun juga dijumpai memakan kerang dan udang-udangan. Jika dipelihara di dalam penangkaran, Tum-tum dapat diberi makan dengan berbagai jenis sayuran seperti sawi, bayam, enceng gondok, dan selada. Selain itu Tutong Laut juga menyukai makanan buah-buahan diantaranya pisang, mangga, serta menyukai pakan berupa cacing tanah, dan makanan kura-kura olahan. Berbeda dengan jenis kura-kura pada umumnya, Beluku (Tum-tum/Tutong Laut) tidak menyukai pakan buah stroberi dan apel.

Perkembangbiakan

Musim bertelur Kura Tum-tum antara bulan Juni – Agustus atau bulan Oktober – Januari, pada bulan tersebut di pesisir pantai akan banyak ditemui Kura Betina yang akan bertelur. Saat musim bertelur, Kura betina menghasilkan telur 12-23 butir telur yang diletakan disarang galian.

Keberadaan Kura Tuntong Laut (Tum-tum) sudah sulit sekali dijumpai di habitat aslinya, hal ini dikarenakan banyaknya perburuan liar untuk diekspor guna dikonsumsi dagingnya, selain itu Kura yang berhasil ditangkap dijual sebagai hewan peliharaan (pet) per ekor Kura Tum-tum dengan harga Rp 8 juta bahkan telur Tum-tum sangat disukai sebagai salah satu bahan pembuat makanan tradisional lokal, yang dikenal dengan nama tengulik. Selain penangkapan oeh pemburu liar kerusakan habitat Tuntong diyakini makin memperburuk populasi reptil tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

Merpati Endemik Jenis Keter

Makalah Kerajaan Mataram Kuno Lengkap

How to Send Pictures on WhatsApp for iOS Without Compression