Kebudayaan Bacson Hoabinh dan Dongson

Kebudayaan Bacson-Hoabinh
Di Pegunungan Bacson dan di Provinsi Hoabinh dekat Hanoi, Vietnam, oleh peneliti Madeleine Colani ditemukan sejumlah besar alat yang kemudian dikenal dengan kebudayaan Bacson-Hoabinh.

Ciri dari kebudayaan Bacson-Hoabinh adalah

  • penyerpihan pada satu atau dua sisi
  • permukaan batu kali yang berukuran satu kepalan dan bagian tepinya sangat tajam.
  • Hasil penyerpihannya menunjukkan berbagai bentuk, seperti lonjong, segi empat, dan ada yang bentuknya berpinggang.
Di wilayah Indonesia, alat-alat batu kebudayaan Bacson-Hoabinh ditemukan di Papua, Sumatra, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Mereka datang di Nusantara dengan perahu bercadik dan tinggal di pantai timur Sumatra dan Jawa, namun mereka terdesak oleh ras Melayu yang datang kemudian. Akhirnya, mereka menyingkir ke wilayah Indonesia Timur dan dikenal sebagai ras Papua yang pada masa itu sedang berlangsung budaya Mesolitikum sehingga pendukung budaya Mesolitikum adalah Papua Melanesoid. Ras Papua Melanesoid hidup masih setengah menetap, berburu, dan bercocok
tanam sederhana.

Beberapa hal penting yang menyangkut persebaran kebudayaan Bacson Hoabinh di Indonesia antara lain :
  • Di daerah Sumatra alat-alat batu jenis kebudayaan Bacson-Hoabinh ditemukan di Lhokseumawe dan Medan.
  • Di Pulau Jawa, alat kebudayaan yang sejenis kebudayaan Bacson-Hoabinh ditemukan di daerah sekitar Bengawan Solo, yakni bersamaan waktu penggalian fosil manusia purba.
  • Peralatan yang ditemukan dibuat dengan cara yang sederhana, belum diserpih dan belum diasah.
  • Alat tersebut diperkirakan dipergunakan oleh jenis Pithecanthropus erectus di Trinil, Jawa Timur.
Kebudayaan Dongson
Kebudayaan Dongson diambil dari salah satu nama daerah di Tonkin. Kebudayaanperunggu di Asia  biasa dinamakan kebudayaan Dongson. Di daerah iniditemukan bermacam-macam alat yang dibuat  dari perunggu. Pengolahan logam menunjukkan taraf kehidupan yang semakin maju, sudah ada pembagian kerja yang baik, masyarakatnya sudah teratur. Teknik peleburan logam merupakan teknik yang tinggi.

Kenyataan tersebut menunjukkan kepada kita mengenai adanya hubungan erat antara Indonesia dengan Tonkin, yaitu kebudayaan logam di Indonesia termasuk kelompok kebudayaan logam di Asia yang berpusat di Dongson. Dari daerah inilah datang kebudayaan logam secara bergelombang lewat jalur barat, yaitu Malaysia. Pendukung kebudayaan ini adalah bangsa Austronesia, juga pendukung kapak persegi.

Budaya Dongson sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan budaya perunggu di Nusantara. Nekara perunggu yang telah dibuat di Kepulauan Indonesia seperti Sumatra, Jawa, dan Maluku Selatan sebagai salah satu bukti pengaruh yang kuat dari budaya Dongson. Beberapa nekara yang ditemukan di Indonesia mempunyai nilai yang penting, misalnya, di Makalaman dekat Sumba (berisi hiasan gambar menyerupai pakaian Cina dari dinasti Han) dan nekara dari Kepulauan Kei, Maluku (berisi hiasan lajur mendatar bergambar kijang).

Perkembangan budaya logam di Indonesia dapat diketahui dengan jelas adanya pengaruh budaya Dongson yang menyebar ke seluruh Nusantara. Ada beberapa daerah penting dalam perkembangan logam di Nusantara.
  1. Budaya logam awal di Jawa : Di Pulau Jawa terdapat peninggalan logam pada tahap awal, berada di dalam peti kubur batu (sarkofagus) di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Diperkirakan sebagai bekal kubur yang berupa peralatan dari besi.
  2. Budaya logam awal di Sumatra : Di Pasemah, Sumatra Barat, terdapat kubur batu yang dibekali manik-manik kaca dan sejumlah benda logam berupa tombak besi dan peniti emas.
  3. Budaya logam awal di Sumba, Nusa Tenggara Di Sumba, Nusa Tenggara, terdapat tradisi penguburan dengan membawa bekal kubur yang berupa logam yang diletakkan di dekat peti si mati. Namun, di sana juga sudah ditemukan peralatan rumah tangga seperti bejana dan tembikar kecil yang terbuat dari logam.
  4. Budaya logam awal di Bali Tidak berbeda dengan daerah lain, di Bali kita temukan benda logam sebagai bekal kubur.

Comments

Popular posts from this blog

Merpati Endemik Jenis Keter

Makalah Kerajaan Mataram Kuno Lengkap

How to Send Pictures on WhatsApp for iOS Without Compression