Tips Terbaik Budidaya Ikan Koi
Ikan Koi (Bahasa Tionghoa dan bahasa Jepang, Romaji Koi) Adalah jenis ikan karper Cyprinus carpio yang di pelihara untuk menghias ruangan rumah, Yang berasal dari Tiongkok dan banyak tersebar di Jepang. Ikan koi tersebut berkerabat dekat dengan ikan Mas. Karena itu banyak Orang-orang menyebutnya ikan mas koi, Yang sebenarnya adalah (Misnomer). Ikan koi dianggap juga membawa keberuntungan.
Ikan koi termasuk kedalam golongan ikan carp (karper). Dan harga koi sangat di tentukan berdasarkan bentuk badan dan kualitas tampilan warnanya. Ikan koi pertamakali di kenal pada dinasti (Chin tahun 265 dan 316 masehi). IKan koi dengan keindahan warna dan tingkah laku seperti yang telah kita ketahui pada saat ini. Mulai di kembangkan di negara Jepang pada 200 tahun yang lalu di pegunungan (Niigata) oleh petani (Yamakoshi).
Pemuliaan yang di lakukan Bertahun-tahun menghasilkan garis keberuntungan yang menjadi standar penilaian Koi. Beberapa varietas yang tersebar keseluruh dunia di golongkan Asosiasi koi Jepang (en Nippon Airinkai) Menjadi 13 kelompok antara lainya : (Bekko, Utsurinomo, Asagi-Shusui, Goromo, Kawarimono, Ogon dan Hikari-moyomono). Sedangkan 5 golongan utama Yaitu adalah : (Kohaku, Sanke, Showa, Hirarinuji, dan kawarigoi).
Taksonomi Koi. Sebagaai Berikut :
1. Philum : Chordata
2. Kelas : Actinopterygii
3. Ordo : Cyprinoformes
4. Famili : Cyprinnidae
5. Genus : Cyprinus
6. Spesies : Carpio
Nilai koi tergantung dari Ukuran, Bentuk serta keseimbangan pola dan intensitas warna kult. Koi yang terbaik adalah yang memiliki intensitas, Keseimbangan dan kejernihan warna terbaik. Apabila anda membeli anak koi atau koi kecil sebaiknya di pilih yang memiliki kepala besar, Yang biasanya akan tumbuh menjadi ikan dengan tubuh yang besar, Dan bentuk yang paling baik adalah seperti (Torpedo).
1. Pemilihan Lokasi Dan Konstruksi Wadah
Ikan koi secara alami akan hidup di air deras sehingga membutuhkan air jernih dan berkadar oksigen yang tinggi. Pemeliharaan ikan koi yang terbaik adalah sebaiknya di kolam sehingga mudah mendapatkan makanan alami dan sinar matahari untuk merangsang pewarnaan tubuh ikan koi tersebut. Kolam sebaiknya di naungi karena karena sinar matahari yang terlalu banyak menyebabkan suhu air kolam meningkat dan air kolam menjadi keruh akibat (Blooming fitoplankton).
Koi yang berukuran kecil dapat di tempatkan di Akuarium, Walaupun ini tidak dapat menjadi habitat permanen. Jika di pelihara dengan dalam kelompok, Koi akan belajar untuk tidak mengganggu ikan yang berukuran sama, Tetapi memakan ikan yang lebih kecil. Justru koi suka menggali dasar kolam sehingga menyebabkan akar tanaman rusak.
Teknik Budidaya
Kualitas Air : Air merupakan media hidup yang sangat mempengaruhi kualitas tampilan ikan koi sehingga perlu mendapat perhatian. Kualitas air untuk mendukung perkembangan ikan koi secara optimum adalah sebagai berikut :
1. Suhu air berkisar 24-26 derajat C
2. pH 7,2-7,4 (Agak basa)
3. Oksigen minimal 3-5 ppm
4. CO2 max 10 ppm
5. nitrit max 0,2
Air yang di pergunakan haruslah terdeklorinisasi atau telah di saring dan diendapkan selama 24 jam, Air yang di pergunakan untuk pemijahan dan penetesan telur sebaiknya memiliki kandungan oksigen dan suhu yang stabil. Untuk menjamin tersedianya oksigen dapat digunakan aerator. Sedangkan suhu pada bak pemijahan diusahakan sama dengan suhu air kolam dengan tingkat perbedaan (fluktuasi kurang dari 5 derajat C).
Pakan
Koi adalah bottom feeder atau (Pemakan di dasar) dan amnivora atau (Pemakan segala). Meski demikian dia biasa makan apa saja yang bisa dia makan, Seperti pucuk daun dan berburu cacing di dasar sungai. Maka inilah gunanya sunggut yang ada pada mulut ikan. Pakan buatan untuk pembesaran ikan koi dapat di berikan dalam bentuk butiran (Pellet). Dan sumber protein utama adalah formulasi kombinasi antara antara bahan nabati Misalnya, (Tepung kedelai, Tepung jagung, Tepung gandum, Tepung daun, dan lain sebagainya) Dan juga bahan hewani seperti, (Tepung ikan, Tepung kepala udang, Tepung cumi, Kekerangan, Dan lain sebagainya). Serta multi vitamin dan mineral seperti (Ca, Mg, Zn, Fe, Co) Sebagai pelengkap pakan.
Kualitas pakan sangat menentukan tampilan warna sebagai daya tarik ikan koi tersebut, sehingga banyak upay telah di lakukan dengan menggunakan bahan pakan yang mengandung zat pigmen seperti karotin (Warna jingga), Rutin (Kuning) Dan Astasantin (Merah). Zat-zat tersebut terkandung pada tubuh hewan dan tumbuhan tertentu seperti wortel, mengandung zat karotin, sedangkan ganggang, chlorella, kubis, cabai hijau, mengandung rutin. spirulina, kepiting, dan udang mengandung astasantin. Para pembudidaya pada saat ini tidak perlu lagi menyiapkan pakan sendiri, Karena telah tersedia di pasaran pakan koi yang telah di formulasi sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan zat untuk pembentukan warna ikan koi tersebut.
Pakan Alami Atau Pakan
Misalnya, cacing darah, cacing tanah, daphnia, cacing tubifex, sangat cocok di berikan pada benih koi (Hingga bobot 50 g/ekor) Karena lebih mudah di cerna oleh benih, sesuai dengan kondisi sistem pencernaan. Selain dari itu koi juga dapat memakan phitoplankton di dalam kolam. Dan jumlah pakan di berikan berdasarkan jumlah ikan (bobot biomassa) dalam kolam dengan kisaran kebutuhan (3-5% /hari). Dengan frekuensi pemberian 2-3 kali per hari hal ini juga di sesuaikan dengan kondisi ikan dan media air pemeliharaanya.
Menurut pengalaman dan penelitian bertahun-ahun lamanya, telah di temukan bahan-bahan aktif yang dapat di tambahkan untuk membuat warna ikan koi lebih cemerlang. Koi yang di pelihara di kolam lumpur ternyata memiliki kualitas warna yang lebih cemerlang di bandingkan dengan yang di pelihara di kolam tembok. Ternyata ikan koi tersebut banyak memakan ganggang yang tumbuh di lumpur. ganggang yang di makan koi ternyata banyak mengandung zat karoten. Maka jika anda ingin menambah warna ikan koi lebih cemerlang, di beri makan (Krill paprika, dan daun marigold). Semuanya dapat anda campurkan dalam makananya. Banyak sumber makanan karotin ini telah dalam bentuk extract sehingga mudah di campurkan dengan pellet atau juga roti.
Pembenihan
Kolam pemijahan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman, Kolam pemijahan haruslah mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri. Selain dari itu, seluruh kolam haruslah di Plester dan dapat di keringkan dengan sempurna. Luas kolam pemijahan bervariasi, Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Dan lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut dan terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang liar atau binatang peliharaan.
Jika mungkin sediakan juga kolam penetesan telur dan perawatan bebih, Kolam penetesan, Bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Jikalau kolam bulat, Diameternya antara 1,5-2m. Satu kolam lagi yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang di pakai untuk Imensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm, Dan luas kolam antara 6-10 m2. Cukup memadai.
Bagi yang memiliki dana atau uang yang cukup dinidng kolam dapat di lapisi vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil tersebut Kolam tersebut lebih terjamin kebersihanya dan efek-efek dari semen dapat hilang.
Induk yang baik adalah induk yang memiliki vola warna yang bervariasi cerah simetris dengan bentuk tubuh seperti terpedo dengan berat badan minimal 1 kg. Kebanyakan para pembudidaya memilih untuk membeli Koi yang berkualitas baik untuk calon induk dengan ukuran 5-8 cm. Yang harga murah untuk di besarkan menjadi induk.
Secara alami carp memijah pada musim semi dan menjadi matang gonat dengan menaikkan suhu air. Kemudian induk jantan dan betina di tempatkan di dalam wadah terpisah (Untuk menghindari bertelur yang tidak di inginkan) Dan tidak di beri pakan selama beberapa hari.
Koi tersebut dapat memijah secara alami dan buatan yaitu dengan rangsangan hormon yang di suntikkan pada tubuh induk betina untuk mempercepat proses pembuahan. penyuntikan Pituitary Gland (PG, Nama dagang ovaprim). dengan dosis 0,2 mg/kg bobot ikan untuk satu kali penyuntikan.
Ovulasi ikan terjadi 10 jam setelah penyuntikan, Sistem pemijahan tampa pengurutan/Stripping ini di sebut pemijahan semi alami yang lebih aman karena tampa melukai ikan. Apabila ikan sulit melakukan pemijahan alami sehingga perlu bantuan proses pembuahan buatan. Maka di lakukan pengurutan telur dan sperma (Stripping) yang merupakan pilihan Terakhir.
Induk betina dalam sekali pemijahan dapat menghasilkan 75.000 telur/kg berat badan. Dan perbandingan jumlah induk dalam proses pemijahan adalah 2 betina dan 1 jantan. Yang biasanya telur yang di keluarkan oleh induk betina menempel pada Substrat (Injuk) yang segera di buahi oleh sperma jantan. Setelah telur di buahi sebaiknya di pisahkan dari induk. Dengan memindahkan induk dari wadah pemijahan atau sebaliknya telur yang diangkat dan di pindahkan kedalam wadah Penetesan.
Pendederan
Telur yang telah di buahi akan menetas setelah 24-48 jam dan tergantung suhu. Selama penetesan, Kedapatan telur adalah 1 kg/5 liter air, larva yang beru menetas belum memerlukan pakan selama 3-4 hari, Karena masih mempunyai kantong kuning telur.
Menjelang kuning telur habis perlu di berikan pakan alami berupa Naupli artemis atau pakan alami lain yang seukuran. Kemudian secara bertahap dapat di berikan pakan buatan berupa butiran kering (Pellet). Dalam 5 hari sesudahnya 1 juta larva memerlukan 7 kg artemia, Atau sekitar 0,5-2 kg/hari. Pada tahapan ini larva di tebar pada kedapatan 20-40 larva/liter. Untuk menghasilkan 1 juta fingerling memerlukan sekitar 25 kg telur artemia. Sintasan selama 9 hari adalah 50-80%. Ikan yang seberat 10 mg dapat di jual seharga US$0,25 Atau sekitar Rp.25.00.
Larva yang berbobot 0,25 g di berikan pakan buatan (Butiran) kering dan dapat di dederkan ke kolam hingga ukuran fingerling (2 gram). Pendederan terbagi 2 tahap, Yaitu, Pendederan pertama selama 2 bulan pemeliharaan hingga larva mencapai ukuran fingerling (2-3 cm). Pendederan ke dua di lakukan dalam kolam yang diolah untuk menumbuhkan pakan alami dan dilakukan seleksi juga penjarangan (Mengurangi kepadatan). Penjarangan tersebut betujuan untuk memberi ruang gerak yang cukup bagi Ikan Koi tersebut. Dan seleksi bertujuan untuk mendapatkan ikan koi yang berkualitas baik dan bagus.
Waktu yang di perlukan dari telur hingga mencapai ukuran fingerling (2 gram) adalah 6-8 munggu dengan nilai sintasan (SR) 55%. Sedangkan untuk mencapai ukuran 5-8 cm di perlukan waktu 4 bulan. Kualitas ikan koi (Pola dan warna) tergantung pada tetuanya. Dari hasil seleksi ukuran fingerling, yang afkir mencapai 25-50%. Dari 1 juta telur dapat di hasilkan 225.000-338.000 ekor fingerling yang berkualitas baik (22-33%).
Pewarnaan
Kualitas koi di tentukan oleh pola warna, kesesuaian jenis koi dan kejelasan warna. pola warna yang simetris dengan batasan jelas antar warna menunjukan kualitas yang baik. Genotip menetukan jumlah dan jenis sel pigmen serta Kromatofora menghasilkan warna juga di pengaruhi otak ikan. Ikan pada wadah gelap cendrung berwarna gelap, Begitu juga sebaliknya Warnaapat berubah apabila ikan mengalami tekanan atau (Stres).
Biasanya ikan yang tumbuh lambat mempunyai warna yang lebih baik dari pada ikan yang utmbuh cepat, Karena figmen bisa diubah dan di gunakan untuk pertumbuhan tubuh. Seumur hidupnya ikan koi dapat menyimpan dan menggunakan pigmen tersebut. Koi muda yang berwarna pucat apabila di berikan pakan berfigmen selama 6 minggu sebelum dipasarkan akan berwarna menarik. Intensitas warna tergantung dari jumlah figmen dalam Kromatofora. Figmen dapat muncul dengan adanya karotenoid di dalam pakan.
Pra Panen
Koi tumbuh sekitar 2 cm perbulan dan pada usia 60 tahun dapat mencapai panjang hingga 1 meter. Apabila koi telah mencapai ukuran pasar yaitu 20 cm dapat di panen dan di lakukan seleksi akhir. Dengan memisahkan jenis, ukuran dan pola warna tubuhnya. Dari hasil seleksi ini Koi yang terpilih tersebut di besarkan di dalam bak atau kolam semen sampai menunggu harga pasar yang baik.
Dalam penampungan akhir-akhir ini ikan dapat di perbaiki bentuknya, Jika terlalu besar atau gemuk di buat lansing atau terlalu kurus di buat lebih gemuk. Pemeliharaan berikutnya diusahakan tidak terlalu padat, akan lebih baik jika di dalam bak di lengkapi aerator sehingga kesegaran air terjamin, Dengan pemberian pakan yang baik dapat meningkatka kualitas warna tubuh ikan Koi tersebut.
Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Terbaik Budidaya Ikan Koi tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://sabdaalamnusantara.blogspot.com/2013/09/tips-terbaik-budidaya-ikan-koi.html
Ikan koi termasuk kedalam golongan ikan carp (karper). Dan harga koi sangat di tentukan berdasarkan bentuk badan dan kualitas tampilan warnanya. Ikan koi pertamakali di kenal pada dinasti (Chin tahun 265 dan 316 masehi). IKan koi dengan keindahan warna dan tingkah laku seperti yang telah kita ketahui pada saat ini. Mulai di kembangkan di negara Jepang pada 200 tahun yang lalu di pegunungan (Niigata) oleh petani (Yamakoshi).
Tips Terbaik Budidaya Ikan Koi
Pemuliaan yang di lakukan Bertahun-tahun menghasilkan garis keberuntungan yang menjadi standar penilaian Koi. Beberapa varietas yang tersebar keseluruh dunia di golongkan Asosiasi koi Jepang (en Nippon Airinkai) Menjadi 13 kelompok antara lainya : (Bekko, Utsurinomo, Asagi-Shusui, Goromo, Kawarimono, Ogon dan Hikari-moyomono). Sedangkan 5 golongan utama Yaitu adalah : (Kohaku, Sanke, Showa, Hirarinuji, dan kawarigoi).
Taksonomi Koi. Sebagaai Berikut :
1. Philum : Chordata
2. Kelas : Actinopterygii
3. Ordo : Cyprinoformes
4. Famili : Cyprinnidae
5. Genus : Cyprinus
6. Spesies : Carpio
Nilai koi tergantung dari Ukuran, Bentuk serta keseimbangan pola dan intensitas warna kult. Koi yang terbaik adalah yang memiliki intensitas, Keseimbangan dan kejernihan warna terbaik. Apabila anda membeli anak koi atau koi kecil sebaiknya di pilih yang memiliki kepala besar, Yang biasanya akan tumbuh menjadi ikan dengan tubuh yang besar, Dan bentuk yang paling baik adalah seperti (Torpedo).
1. Pemilihan Lokasi Dan Konstruksi Wadah
Ikan koi secara alami akan hidup di air deras sehingga membutuhkan air jernih dan berkadar oksigen yang tinggi. Pemeliharaan ikan koi yang terbaik adalah sebaiknya di kolam sehingga mudah mendapatkan makanan alami dan sinar matahari untuk merangsang pewarnaan tubuh ikan koi tersebut. Kolam sebaiknya di naungi karena karena sinar matahari yang terlalu banyak menyebabkan suhu air kolam meningkat dan air kolam menjadi keruh akibat (Blooming fitoplankton).
Koi yang berukuran kecil dapat di tempatkan di Akuarium, Walaupun ini tidak dapat menjadi habitat permanen. Jika di pelihara dengan dalam kelompok, Koi akan belajar untuk tidak mengganggu ikan yang berukuran sama, Tetapi memakan ikan yang lebih kecil. Justru koi suka menggali dasar kolam sehingga menyebabkan akar tanaman rusak.
Teknik Budidaya
Kualitas Air : Air merupakan media hidup yang sangat mempengaruhi kualitas tampilan ikan koi sehingga perlu mendapat perhatian. Kualitas air untuk mendukung perkembangan ikan koi secara optimum adalah sebagai berikut :
1. Suhu air berkisar 24-26 derajat C
2. pH 7,2-7,4 (Agak basa)
3. Oksigen minimal 3-5 ppm
4. CO2 max 10 ppm
5. nitrit max 0,2
Air yang di pergunakan haruslah terdeklorinisasi atau telah di saring dan diendapkan selama 24 jam, Air yang di pergunakan untuk pemijahan dan penetesan telur sebaiknya memiliki kandungan oksigen dan suhu yang stabil. Untuk menjamin tersedianya oksigen dapat digunakan aerator. Sedangkan suhu pada bak pemijahan diusahakan sama dengan suhu air kolam dengan tingkat perbedaan (fluktuasi kurang dari 5 derajat C).
Pakan
Koi adalah bottom feeder atau (Pemakan di dasar) dan amnivora atau (Pemakan segala). Meski demikian dia biasa makan apa saja yang bisa dia makan, Seperti pucuk daun dan berburu cacing di dasar sungai. Maka inilah gunanya sunggut yang ada pada mulut ikan. Pakan buatan untuk pembesaran ikan koi dapat di berikan dalam bentuk butiran (Pellet). Dan sumber protein utama adalah formulasi kombinasi antara antara bahan nabati Misalnya, (Tepung kedelai, Tepung jagung, Tepung gandum, Tepung daun, dan lain sebagainya) Dan juga bahan hewani seperti, (Tepung ikan, Tepung kepala udang, Tepung cumi, Kekerangan, Dan lain sebagainya). Serta multi vitamin dan mineral seperti (Ca, Mg, Zn, Fe, Co) Sebagai pelengkap pakan.
Kualitas pakan sangat menentukan tampilan warna sebagai daya tarik ikan koi tersebut, sehingga banyak upay telah di lakukan dengan menggunakan bahan pakan yang mengandung zat pigmen seperti karotin (Warna jingga), Rutin (Kuning) Dan Astasantin (Merah). Zat-zat tersebut terkandung pada tubuh hewan dan tumbuhan tertentu seperti wortel, mengandung zat karotin, sedangkan ganggang, chlorella, kubis, cabai hijau, mengandung rutin. spirulina, kepiting, dan udang mengandung astasantin. Para pembudidaya pada saat ini tidak perlu lagi menyiapkan pakan sendiri, Karena telah tersedia di pasaran pakan koi yang telah di formulasi sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan zat untuk pembentukan warna ikan koi tersebut.
Pakan Alami Atau Pakan
Misalnya, cacing darah, cacing tanah, daphnia, cacing tubifex, sangat cocok di berikan pada benih koi (Hingga bobot 50 g/ekor) Karena lebih mudah di cerna oleh benih, sesuai dengan kondisi sistem pencernaan. Selain dari itu koi juga dapat memakan phitoplankton di dalam kolam. Dan jumlah pakan di berikan berdasarkan jumlah ikan (bobot biomassa) dalam kolam dengan kisaran kebutuhan (3-5% /hari). Dengan frekuensi pemberian 2-3 kali per hari hal ini juga di sesuaikan dengan kondisi ikan dan media air pemeliharaanya.
Menurut pengalaman dan penelitian bertahun-ahun lamanya, telah di temukan bahan-bahan aktif yang dapat di tambahkan untuk membuat warna ikan koi lebih cemerlang. Koi yang di pelihara di kolam lumpur ternyata memiliki kualitas warna yang lebih cemerlang di bandingkan dengan yang di pelihara di kolam tembok. Ternyata ikan koi tersebut banyak memakan ganggang yang tumbuh di lumpur. ganggang yang di makan koi ternyata banyak mengandung zat karoten. Maka jika anda ingin menambah warna ikan koi lebih cemerlang, di beri makan (Krill paprika, dan daun marigold). Semuanya dapat anda campurkan dalam makananya. Banyak sumber makanan karotin ini telah dalam bentuk extract sehingga mudah di campurkan dengan pellet atau juga roti.
Pembenihan
Kolam pemijahan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman, Kolam pemijahan haruslah mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri. Selain dari itu, seluruh kolam haruslah di Plester dan dapat di keringkan dengan sempurna. Luas kolam pemijahan bervariasi, Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Dan lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut dan terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang liar atau binatang peliharaan.
Jika mungkin sediakan juga kolam penetesan telur dan perawatan bebih, Kolam penetesan, Bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Jikalau kolam bulat, Diameternya antara 1,5-2m. Satu kolam lagi yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang di pakai untuk Imensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm, Dan luas kolam antara 6-10 m2. Cukup memadai.
Bagi yang memiliki dana atau uang yang cukup dinidng kolam dapat di lapisi vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil tersebut Kolam tersebut lebih terjamin kebersihanya dan efek-efek dari semen dapat hilang.
Induk yang baik adalah induk yang memiliki vola warna yang bervariasi cerah simetris dengan bentuk tubuh seperti terpedo dengan berat badan minimal 1 kg. Kebanyakan para pembudidaya memilih untuk membeli Koi yang berkualitas baik untuk calon induk dengan ukuran 5-8 cm. Yang harga murah untuk di besarkan menjadi induk.
Secara alami carp memijah pada musim semi dan menjadi matang gonat dengan menaikkan suhu air. Kemudian induk jantan dan betina di tempatkan di dalam wadah terpisah (Untuk menghindari bertelur yang tidak di inginkan) Dan tidak di beri pakan selama beberapa hari.
Koi tersebut dapat memijah secara alami dan buatan yaitu dengan rangsangan hormon yang di suntikkan pada tubuh induk betina untuk mempercepat proses pembuahan. penyuntikan Pituitary Gland (PG, Nama dagang ovaprim). dengan dosis 0,2 mg/kg bobot ikan untuk satu kali penyuntikan.
Ovulasi ikan terjadi 10 jam setelah penyuntikan, Sistem pemijahan tampa pengurutan/Stripping ini di sebut pemijahan semi alami yang lebih aman karena tampa melukai ikan. Apabila ikan sulit melakukan pemijahan alami sehingga perlu bantuan proses pembuahan buatan. Maka di lakukan pengurutan telur dan sperma (Stripping) yang merupakan pilihan Terakhir.
Induk betina dalam sekali pemijahan dapat menghasilkan 75.000 telur/kg berat badan. Dan perbandingan jumlah induk dalam proses pemijahan adalah 2 betina dan 1 jantan. Yang biasanya telur yang di keluarkan oleh induk betina menempel pada Substrat (Injuk) yang segera di buahi oleh sperma jantan. Setelah telur di buahi sebaiknya di pisahkan dari induk. Dengan memindahkan induk dari wadah pemijahan atau sebaliknya telur yang diangkat dan di pindahkan kedalam wadah Penetesan.
Pendederan
Telur yang telah di buahi akan menetas setelah 24-48 jam dan tergantung suhu. Selama penetesan, Kedapatan telur adalah 1 kg/5 liter air, larva yang beru menetas belum memerlukan pakan selama 3-4 hari, Karena masih mempunyai kantong kuning telur.
Menjelang kuning telur habis perlu di berikan pakan alami berupa Naupli artemis atau pakan alami lain yang seukuran. Kemudian secara bertahap dapat di berikan pakan buatan berupa butiran kering (Pellet). Dalam 5 hari sesudahnya 1 juta larva memerlukan 7 kg artemia, Atau sekitar 0,5-2 kg/hari. Pada tahapan ini larva di tebar pada kedapatan 20-40 larva/liter. Untuk menghasilkan 1 juta fingerling memerlukan sekitar 25 kg telur artemia. Sintasan selama 9 hari adalah 50-80%. Ikan yang seberat 10 mg dapat di jual seharga US$0,25 Atau sekitar Rp.25.00.
Larva yang berbobot 0,25 g di berikan pakan buatan (Butiran) kering dan dapat di dederkan ke kolam hingga ukuran fingerling (2 gram). Pendederan terbagi 2 tahap, Yaitu, Pendederan pertama selama 2 bulan pemeliharaan hingga larva mencapai ukuran fingerling (2-3 cm). Pendederan ke dua di lakukan dalam kolam yang diolah untuk menumbuhkan pakan alami dan dilakukan seleksi juga penjarangan (Mengurangi kepadatan). Penjarangan tersebut betujuan untuk memberi ruang gerak yang cukup bagi Ikan Koi tersebut. Dan seleksi bertujuan untuk mendapatkan ikan koi yang berkualitas baik dan bagus.
Waktu yang di perlukan dari telur hingga mencapai ukuran fingerling (2 gram) adalah 6-8 munggu dengan nilai sintasan (SR) 55%. Sedangkan untuk mencapai ukuran 5-8 cm di perlukan waktu 4 bulan. Kualitas ikan koi (Pola dan warna) tergantung pada tetuanya. Dari hasil seleksi ukuran fingerling, yang afkir mencapai 25-50%. Dari 1 juta telur dapat di hasilkan 225.000-338.000 ekor fingerling yang berkualitas baik (22-33%).
Pewarnaan
Kualitas koi di tentukan oleh pola warna, kesesuaian jenis koi dan kejelasan warna. pola warna yang simetris dengan batasan jelas antar warna menunjukan kualitas yang baik. Genotip menetukan jumlah dan jenis sel pigmen serta Kromatofora menghasilkan warna juga di pengaruhi otak ikan. Ikan pada wadah gelap cendrung berwarna gelap, Begitu juga sebaliknya Warnaapat berubah apabila ikan mengalami tekanan atau (Stres).
Biasanya ikan yang tumbuh lambat mempunyai warna yang lebih baik dari pada ikan yang utmbuh cepat, Karena figmen bisa diubah dan di gunakan untuk pertumbuhan tubuh. Seumur hidupnya ikan koi dapat menyimpan dan menggunakan pigmen tersebut. Koi muda yang berwarna pucat apabila di berikan pakan berfigmen selama 6 minggu sebelum dipasarkan akan berwarna menarik. Intensitas warna tergantung dari jumlah figmen dalam Kromatofora. Figmen dapat muncul dengan adanya karotenoid di dalam pakan.
Pra Panen
Koi tumbuh sekitar 2 cm perbulan dan pada usia 60 tahun dapat mencapai panjang hingga 1 meter. Apabila koi telah mencapai ukuran pasar yaitu 20 cm dapat di panen dan di lakukan seleksi akhir. Dengan memisahkan jenis, ukuran dan pola warna tubuhnya. Dari hasil seleksi ini Koi yang terpilih tersebut di besarkan di dalam bak atau kolam semen sampai menunggu harga pasar yang baik.
Dalam penampungan akhir-akhir ini ikan dapat di perbaiki bentuknya, Jika terlalu besar atau gemuk di buat lansing atau terlalu kurus di buat lebih gemuk. Pemeliharaan berikutnya diusahakan tidak terlalu padat, akan lebih baik jika di dalam bak di lengkapi aerator sehingga kesegaran air terjamin, Dengan pemberian pakan yang baik dapat meningkatka kualitas warna tubuh ikan Koi tersebut.
Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Terbaik Budidaya Ikan Koi tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://sabdaalamnusantara.blogspot.com/2013/09/tips-terbaik-budidaya-ikan-koi.html
Comments